Home / Peristiwa / Turnamen Walinagari Baringin Cup 1 Ricuh, Wasit Garis Jadi Korban Pengeroyokan

Turnamen Walinagari Baringin Cup 1 Ricuh, Wasit Garis Jadi Korban Pengeroyokan

Sumbar Bersuara – Laga semifinal Turnamen Walinagari Baringin Cup 1 antara Sigarungguang FC menghadapi Kampung Baru FC pada Sabtu sore (6/9) berakhir dengan kericuhan. Pertandingan yang berlangsung sengit itu terhenti setelah salah seorang pemain memicu aksi pengeroyokan terhadap wasit garis hingga menyebabkan korban luka serius.

Keributan bermula di menit ke-50 ketika pemain Kampung Baru FC, Rafa Fernando Garsia, tidak menerima keputusan wasit garis yang mengangkat bendera offside. Emosi yang tak terkendali membuat Rafa menanduk wasit garis bernama Weski. Aksi itu dibalas dengan pukulan, hingga akhirnya situasi kian memanas. Tak lama berselang, sejumlah suporter Kampung Baru FC turun ke lapangan dan melakukan pengeroyokan, membuat Weski harus dilarikan ke rumah sakit akibat luka di kepala dan tubuh.

Padahal, sejak awal laga, pertandingan berjalan seru. Sigarungguang FC lebih dulu unggul 1-0 pada babak pertama. Intensitas kian meningkat di babak kedua saat Kampung Baru FC berusaha mengejar ketertinggalan. Namun keputusan offside yang dianggap merugikan tim tersebut justru memicu insiden yang berujung ricuh. Akibat keributan, laga terpaksa dihentikan sebelum waktu normal berakhir.

Ketua Panitia, Bayu Gaskin, menyayangkan peristiwa tersebut. Ia menegaskan pihak panitia bersama aparat keamanan akan melakukan evaluasi serius. Hal senada disampaikan Walinagari Baringin, Rahmat Aliyah Andri, yang menegaskan pentingnya penegakan aturan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi. “Turnamen ini seharusnya menjadi sarana silaturahmi dan sportivitas, bukan keributan,” tegasnya.

Hingga kini, kondisi Weski masih dalam perawatan medis. Aparat kepolisian disebut telah mengamankan sejumlah pihak yang diduga terlibat untuk dimintai keterangan. Insiden ini menjadi catatan kelam bagi pelaksanaan Walinagari Baringin Cup 1, yang sejatinya diharapkan berlangsung meriah, tertib, dan menjunjung tinggi persaudaraan.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *