Sumbar Bersuara – Upaya mitigasi bencana di kawasan Gunung Marapi terus diperkuat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dijadwalkan membangun tiga unit sabo dam di Kabupaten Tanah Datar pada tahun 2025. Proyek tersebut diharapkan mampu meminimalisir risiko banjir lahar dingin yang berulang kali mengancam pemukiman warga.
Bupati Tanah Datar, Eka Putra, mengungkapkan bahwa pembangunan ini sudah masuk tahap tender. “Saat Presiden Joko Widodo meninjau langsung korban banjir lahar dingin beberapa waktu lalu, kita mengajukan pembangunan 14 sabo dam. Namun pemerintah pusat baru menyanggupi enam unit, dan tahap pertama akan dimulai dengan tiga dam,” ujarnya saat rapat koordinasi di Sawahlunto, Sabtu (6/9).
Menurut Eka, pembangunan sabo dam sangat mendesak mengingat keresahan masyarakat yang masih tinggi. Satu unit sabo dam diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp30 miliar. “Kami berharap proyek ini tidak lagi tertunda, karena fungsinya sangat vital untuk menahan galodo,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI asal Sumbar, Andre Rosiade, memastikan dirinya siap mengawal aspirasi tersebut di tingkat pusat. Ia menegaskan pembangunan infrastruktur mitigasi bencana tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak. “Sinergi antara pemerintah daerah dan wakil rakyat di Senayan mutlak diperlukan. Ini soal keselamatan masyarakat, bukan urusan partai politik,” kata Andre.
Langkah pembangunan sabo dam ini dipandang sebagai harapan baru bagi masyarakat Tanah Datar. Dengan adanya penahan material vulkanik tersebut, risiko banjir lahar dingin yang membawa kerugian besar di masa lalu diharapkan dapat ditekan secara signifikan.