Penulis: Indah Permata Sari
Mahasiswa KKN Universitas Andalas 2025
Dalam rangka melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN), Mahasiswa Universitas Andalas Nagari Durian Tinggi, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, menggelar program kerja Pemanfaatan Limbah Organik menjadi Pupuk Organik Cair (POC). Program ini menjadi bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam mendukung pertanian yang berkelanjutan dan membantu mengatasi pengelolaan limbah organik di masyarakat Durian Tinggi.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman dan Polres Pasaman, serta menjadi wujud kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah daerah, dan aparat penegak hukum dalam mendorong inovasi di sektor pertanian.
Pada 14 Juli 2025, mahasiswa KKN melakukan audiensi dengan Kepala Dinas Pertanian Pasaman, bapak Heri Prasetyo Wibowo, S.P., guna membahas kelanjutan program pengelolaan limbah organik di Nagari Durian Tinggi. Saat ini, terdapat sembilan kelompok tani di nagari tersebut yang direncanakan akan dikunjungi dalam waktu dekat untuk mendapatkan edukasi terkait pemanfaatan limbah organik.
Pemanfaatan ini memerlukan alat pengolah sampah yang akan dijadikan pupuk organik yang bisa disediakan oleh Dinas Lingkungan Hidup di taman kota. Jika izin peminjaman belum diperoleh, maka alternatif lainnya adalah dengan menggunakan metode pengolahan manual.
Kepala Dinas Pertanian Pasaman, bapak Heri Prasetyo Wibowo, S.P., berharap program ini dapat menghasilkan pupuk cair dari limbah sayur dan buah-buahan, serta dapat diimplementasikan langsung oleh kelompok tani. Ia juga menyarankan agar hasil program ini dipresentasikan ke pemerintah daerah sebagai bahan masukan. Selain memberikan solusi pengelolaan sampah, program ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah ekonomi, termasuk potensi penjualan pupuk cair hasil olahan.

Sehari setelah audiensi, pada 15 Juli 2025, mahasiswa KKN mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) di Kantor Dinas Pertanian Lubuk Sikaping. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Bidang Penyuluhan, bapak Sahlan Siregar, S.Pi., dengan materi utama disampaikan oleh bapak Agung Nugroho K., yang membahas proses pembuatan pupuk organik cair.
Bapak Agung menekankan bahwa limbah organik yang sebelumnya menjadi permasalahan lingkungan, kini dapat dimanfaatkan menjadi pupuk yang berguna bagi masyarakat. Pupuk organik cair memiliki keunggulan karena cepat diserap tanaman, terutama melalui aplikasi semprot di bagian bawah daun. Ia juga menjelaskan perbandingan antara pupuk organik cair, pupuk kimia, dan kompos, yang dapat menjadi pertimbangan bagi petani dalam memilih pupuk terbaik bagi lahan mereka.
Pemanfaatan sampah-sampah organik yang dikumpulkan dipasar nantinya akan dapat membantu dalam mengurangi sampah-sampah yang berserekan pada pasar Nagari Durian Tinggi yang bersifat ganda yaitu disamping bisa memberikan pupuk ke tanaman juga bisa sebagai agen pengendalian hayati sebagai pemusnah hama. Proses pembuatan pupuk ini secara teknologi cepat guna yang mudah diterapkan kepada masyarakat, bahan-bahannya seperti limbah-limbah sayur dan buah-buahan yang belum terlalu busuk bagi limbah pasar tadi akan dicacah halus agar proses penguraian lebih cepat, lalu diolah dalam drum besar.
Cairan hasil fermentasi akan disaring dan ditampung dalam jeriken. Proses fermentasi ini memakan waktu sekitar tiga hingga empat minggu sebelum pupuk siap digunakan. Bapak Agung berharap program ini segera direalisasikan oleh mahasiswa KKN agar manfaatnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat.