Sumbar Bersuara – Ratusan pengurus dan anggota Koperasi Jasa Maritim Teluk Bayur (Kopermar) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Teluk Bayur, Selasa (2/9/2025). Aksi yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB ini diikuti lebih dari 325 orang yang menuntut penerbitan Surat Pemberitahuan Kegiatan Usaha (SPKU).
Koordinator aksi, Iwan, menjelaskan bahwa SPKU menjadi syarat utama agar koperasi dapat kembali beroperasi di pelabuhan. Menurutnya, Kopermar sudah melengkapi seluruh ketentuan yang diminta, termasuk rekomendasi dari Dinas Koperasi Kota Padang. Namun, hingga kini izin tersebut tidak juga diterbitkan KSOP. “Tanpa surat itu, anggota tidak bisa bekerja, penghasilan hilang, dan keluarga mereka ikut terdampak,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Fanisa Aulia Rahmadani, salah satu perwakilan massa. Ia menilai kebijakan KSOP ini membuat ratusan buruh kehilangan hak bekerja. “Sejak hari ini, kami tidak lagi punya penghasilan. Kalau kondisi ini dibiarkan, akan muncul dampak sosial lain, mulai dari meningkatnya pengangguran hingga kriminalitas,” tegasnya. Fanisa juga meminta pemerintah kota hingga pemerintah pusat turun tangan mencari solusi.
Massa menyatakan akan tetap bertahan di depan kantor KSOP sampai ada kejelasan terkait izin operasional Kopermar. Sementara itu, upaya konfirmasi kepada pihak KSOP Teluk Bayur belum membuahkan hasil. Petugas keamanan menyebutkan pimpinan KSOP telah menerima perwakilan media, namun tidak bersedia memberikan pernyataan resmi terkait aksi ini.
