Sumbar Bersuara – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi meluncurkan program nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) di Desa Bentangan, Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025). Sebanyak 80.000 unit koperasi ditargetkan terbentuk di seluruh desa dan kelurahan di Indonesia, sebagai langkah memperkuat ekonomi berbasis gotong royong.
Peluncuran ini menandai implementasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025. Dalam pidatonya, Prabowo menekankan pentingnya koperasi sebagai tulang punggung ekonomi rakyat kecil. Ia mengibaratkan koperasi seperti seikat lidi yang kuat saat bersatu. “Dengan gotong royong, ekonomi lemah bisa menjadi ekonomi kuat,” ujarnya.
Koperasi Merah Putih dirancang sebagai pusat pelayanan terpadu—mulai dari distribusi sembako murah, layanan kesehatan, simpan pinjam, hingga distribusi logistik. Sebanyak 103 koperasi percontohan telah ditetapkan untuk mengelola program sosial seperti PKH, gas bersubsidi, hingga pupuk.
Program ini melibatkan 13 kementerian dan dua lembaga negara, serta didukung penuh pemerintah daerah. Hingga pertengahan Juli, tercatat 81.140 koperasi telah terbentuk secara nasional, 80.081 di antaranya sudah berbadan hukum.
Provinsi Sumatera Barat menjadi salah satu daerah dengan capaian tercepat. Dari total 1.265 nagari dan kelurahan, sebanyak 1.245 koperasi telah berbadan hukum, menempatkan Sumbar di posisi keempat secara nasional.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menyebut keberhasilan ini sebagai bentuk penghormatan terhadap Bung Hatta, tokoh asal Sumbar yang dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia. “Kita tidak boleh gagal. KDMP harus jadi kekuatan ekonomi rakyat,” tegas Mahyeldi.
Pemprov Sumbar juga memberi dukungan penuh, mulai dari negosiasi biaya pendirian koperasi hingga mobilisasi ASN dan wali nagari untuk percepatan legalisasi di lapangan.
Dengan semangat Bung Hatta dan gotong royong masyarakat, KDMP di Sumbar diharapkan tak sekadar formalitas, tetapi benar-benar menjadi pilar ekonomi rakyat di tingkat nagari.