Sumbar Bersuara – Pemerintah Kota Sawahlunto resmi menghibahkan lahan seluas 5,1 hektare kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendiksaintek) sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Negeri Padang (UNP) di daerah tersebut.
Seremoni penyerahan aset berlangsung di kantor Kemendiksaintek, Jakarta, dengan penandatanganan berita acara antara Sekretaris Jenderal Kemendiksaintek Togar Mangihut Simatupang dan Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra, disaksikan langsung oleh Rektor UNP, Krismadinata.
Wali Kota Riyanda Putra menjelaskan, hibah tersebut bukan sekadar pemindahan aset, tetapi langkah strategis untuk mempercepat pembangunan sarana pendidikan tinggi di Sawahlunto. Menurutnya, pemerintah pusat kini memiliki dasar hukum untuk membangun fasilitas kampus, sementara daerah akan merasakan manfaat ekonomi, sosial, dan pengetahuan dari aktivitas akademik.
“Kerja sama ini merupakan simbiosis yang saling menguntungkan. Pusat mendapatkan ruang pengembangan pendidikan tinggi, dan daerah memperoleh dorongan ekonomi melalui kegiatan mahasiswa dan akademisi,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal Kemendiksaintek, Togar Mangihut Simatupang, turut memberikan apresiasi atas langkah Pemko Sawahlunto yang dinilainya sebagai dukungan nyata terhadap pemerataan pendidikan tinggi di Indonesia. Ia menegaskan bahwa kolaborasi seperti ini penting untuk memperluas akses pendidikan di luar kota besar.
Saat ini, PSDKU UNP Sawahlunto telah menampung lebih dari 400 mahasiswa dengan empat program studi, yakni Teknik Pertambangan, Otomotif, PGSD, dan PGPAUD. Aktivitas akademik di kampus tersebut juga turut menghidupkan sektor ekonomi lokal, mulai dari jasa, transportasi, perumahan, hingga UMKM di kawasan Kandi.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto, Asril, menilai kehadiran kampus ini menjadi simbol transformasi kota yang dulunya dikenal sebagai kota tambang menuju pusat pengembangan pendidikan dan pengetahuan. “Mobilitas mahasiswa dan kegiatan akademik memberi energi baru bagi masyarakat serta memperkuat roda ekonomi daerah,” jelasnya.
Langkah hibah lahan ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai prioritas pembangunan nasional. Selain itu, kebijakan tersebut mendukung rencana strategis Kemendiksaintek 2025–2029 yang berfokus pada pemerataan pendidikan tinggi di daerah.
Kemendiksaintek berencana memulai pembangunan gedung perkuliahan dan laboratorium vokasi di atas lahan hibah tersebut pada tahun 2026, setelah proses administrasi pencatatan sebagai Barang Milik Negara (BMN) selesai dilakukan.










