Home / Headline / Kasus HIV/AIDS di Padang Meningkat, Dinkes dan Akademisi Soroti Rendahnya Edukasi Masyarakat

Kasus HIV/AIDS di Padang Meningkat, Dinkes dan Akademisi Soroti Rendahnya Edukasi Masyarakat

Sumbar Bersuara, Padang — Jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Padang terus menunjukkan peningkatan signifikan. Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang hingga akhir tahun 2025, tercatat sebanyak 2.026 kasus, naik dari 1.834 kasus pada tahun sebelumnya. Dari total tersebut, 192 merupakan kasus baru, terdiri dari 173 laki-laki dan 19 perempuan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Padang, dr. Dessy M. Siddik, menjelaskan bahwa peningkatan kasus sebagian besar terjadi pada kelompok laki-laki. Ia menyebutkan, hal ini disebabkan oleh perilaku seksual berisiko yang masih banyak terjadi di masyarakat.

“Sebagian besar penderita adalah laki-laki, didominasi oleh perilaku hubungan seksual yang berisiko,” ujar dr. Dessy saat ditemui di Gedung DPRD Kota Padang, Senin (10/11/2025).

Dessy menambahkan, pihaknya terus melakukan langkah pencegahan seperti penyuluhan, pemeriksaan kesehatan, serta edukasi mengenai pola hidup sehat. Namun, ia mengakui bahwa perubahan perilaku masyarakat masih menjadi tantangan utama dalam upaya menekan angka penularan HIV/AIDS di kota tersebut.

Sementara itu, sosiolog dari Universitas Negeri Padang, Dr. Erianjoni, menilai bahwa meningkatnya jumlah kasus juga disebabkan oleh rendahnya tingkat edukasi masyarakat serta kurangnya kepedulian sosial terhadap isu HIV/AIDS.

“Faktor gaya hidup berisiko seperti seks bebas dan penggunaan narkoba suntik masih menjadi penyumbang terbesar,” ujarnya.

Erianjoni mendorong Pemerintah Kota Padang untuk memperkuat kerja sama lintas sektor, terutama antara dinas kesehatan, dinas sosial, dan komunitas masyarakat agar kelompok rentan lebih mudah mendapatkan layanan kesehatan.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peran niniak mamak, ulama, dan Dubalang Kota dalam mengawasi perilaku sosial masyarakat.

“Pemko Padang perlu mengaktifkan kembali peran Dubalang Kota sebagai penjaga keamanan sosial berbasis nagari dan meningkatkan kesadaran kelompok berisiko,” pungkasnya.

Dinkes Padang berharap, dengan meningkatnya kolaborasi berbagai pihak, angka kasus HIV/AIDS di Kota Padang dapat ditekan dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit ini semakin meningkat.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *