Sumbar Bersuara — Hujan deras yang mengguyur Kota Padang sejak Kamis malam (7/8) hingga Jumat siang (8/8) menyebabkan terjadinya genangan air di berbagai wilayah. Tingginya curah hujan memicu kenaikan debit air di beberapa kawasan permukiman dan ruas jalan utama, dengan ketinggian genangan mencapai 20 hingga 60 sentimeter.
Beberapa titik terdampak antara lain kawasan padat penduduk seperti Siteba, Alai, Lubuk Lintah, Ulak Karang, dan Jalan Khatib Sulaiman. Akibatnya, aktivitas warga terganggu dan arus lalu lintas sempat tersendat, terutama pada jam-jam sibuk.
Pemerintah Kota Padang bergerak cepat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), menurunkan tim ke lapangan untuk menyedot air dan membersihkan saluran drainase yang tersumbat.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, mengimbau warga agar tetap waspada terhadap potensi bencana, khususnya yang bermukim di wilayah rawan banjir dan longsor. “Kami juga mengingatkan masyarakat untuk tidak beraktivitas di sekitar aliran sungai yang berpotensi meluap,” ujarnya.
BPBD dan instansi terkait kini masih melakukan pemantauan di sejumlah titik rawan dan telah menyiagakan personel untuk mengantisipasi hujan lanjutan yang berpotensi menambah genangan.
Pemerintah kota juga mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, terutama tidak membuang sampah sembarangan yang bisa menyumbat saluran air dan memperburuk kondisi.
Hingga sore hari, kondisi sebagian besar titik genangan mulai surut, namun tim gabungan tetap siaga untuk merespons jika curah hujan kembali meningkat.
