Home / Peristiwa / Hati Ibu Eli Marlina Terkoyak: Nia Bukan Pengedar Narkoba, Dia Tulang Punggung Keluarga

Hati Ibu Eli Marlina Terkoyak: Nia Bukan Pengedar Narkoba, Dia Tulang Punggung Keluarga

Sumbar Bersuara – Ruang Sidang Cakra Pengadilan Negeri Pariaman kembali menjadi saksi bisu betapa remuk redamnya hati seorang ibu.

Selasa (10/6/2025), Eli Marlina, ibu dari Nia Kurnia Sari (NKS), gadis penjual gorengan yang tewas mengenaskan, harus menelan pil pahit mendengar pengakuan terdakwa In Dragon yang berbelit-belit.

Dalam sidang kedelapan kasus pembunuhan dan pemerkosaan putrinya, sang ibu hanya punya satu harapan, hukuman mati untuk pembunuh putrinya.

Eli Marlina tak kuasa menahan air mata saat In Dragon, dengan penampilan yang kontras jauh lebih segar dari saat pertama kali diamankan, mulai memberikan keterangan yang mencabik-cabik perasaannya.

Bagaimana mungkin pembunuh putrinya kini bisa terlihat tanpa lebam, bahkan dengan potongan rambut Mohawk, seolah tak ada beban Sementara dirinya, setiap hari dihantui bayangan kepergian NKS yang tragis.

Pernyataan In Dragon yang mengaku telah enam kali bertemu NKS dan bahkan menitipkan narkotika jenis sabu sebanyak 1,5 kilogram kepada putrinya, adalah pukulan telak bagi Eli Marlina.

“Tidak mungkin anak saya melakukan hal itu, In Dragon sudah berbohong,” pekik Eli Marlina, suaranya bergetar menahan amarah dan kesedihan.

Eli Marlina mengenal betul putrinya. NKS, gadis yang rajin, pintar, dan menjadi tulang punggung keluarga.

Setiap tetes keringatnya adalah demi membantu keluarga, demi mengejar impiannya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Tuduhan keji itu seolah menodai kesucian putrinya yang kini sudah tak bernyawa.

Eli Marlina bersumpah, di belakang rumahnya tidak ada pohon pisang seperti yang In Dragon katakan sebagai tempat persembunyian sabu.

Kebohongan ini, bagi Eli Marlina, adalah upaya terdakwa untuk membelokkan fakta, untuk meringankan dosanya.

Terungkapnya iming-iming Rp7 juta dari In Dragon kepada NKS untuk pekerjaan haram itu semakin menambah pedih hati Eli Marlina.

Uang yang konon akan membantu biaya kuliah putrinya, kini terasa seperti racun yang merenggut nyawa NKS.

Meskipun Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah membantah keras kesaksian In Dragon yang berbeda dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) awal, hati Eli Marlina tetap hancur.

Ia tahu putrinya tak pernah mengenal dekat sosok In Dragon. Saksi-saksi pun membenarkan, In Dragon bahkan sempat menanyakan rumah NKS sebelum kejadian. Ini membuktikan bahwa In Dragon berbohong.

Di akhir persidangan, air mata Eli Marlina tak lagi terbendung.

Ia menuntut keadilan seadil-adilnya bagi putrinya.

“Saya harap hakim bisa menuntutnya dengan hukuman yang berat. Saya harap bisa dihukum mati,” tegasnya, suaranya pilu namun penuh tekad.

Bagi Eli Marlina, tak ada hukuman yang setimpal selain hukuman mati untuk In Dragon.

Pria itu telah merenggut masa depan putrinya, menghancurkan impiannya, dan meninggalkan luka menganga yang tak akan pernah sembuh di hati keluarga.

Eli Marlina hanya bisa berharap, majelis hakim dapat melihat kebenaran, membongkar setiap kebohongan terdakwa, dan menjatuhkan vonis yang setimpal dengan kejahatan keji yang telah dilakukan terhadap putrinya, Nia Kurnia Sari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *