Sumbar Bersuara – Kapolres Kota Pariaman, AKBP Andreanaldo Ademi, SH, S.IK, menanggapi derasnya pemberitaan yang belakangan ini mengarah padanya. Ia menyebut persoalan itu bermula dari sebuah nomor WhatsApp yang pada 13 Agustus 2025 lalu mengirimkan sebuah tautan berita kepadanya tanpa memperkenalkan identitas.
Dikutip dari Militer Post, Andreanaldo menjelaskan bahwa sikapnya menolak membuka link tersebut bukan tanpa alasan. Menurutnya, modus penipuan melalui pesan digital semakin marak dan bisa mengancam keamanan data pribadi.
“Nomor tidak dikenal masuk, tanpa perkenalan lalu kirimkan link. Modus penipuan seperti ini sekarang banyak terjadi. Kalau link itu dibuka, bisa saja data kita tersedot. Karena itu saya tidak klik link tersebut dan saya jawab itu wartawan bodong,” ungkap Andreanaldo, Sabtu (24/8/2025).
Ia menegaskan, tidak mungkin menutup diri dari konfirmasi media. Selama prosedur jurnalistik dijalankan secara profesional, ia siap memberikan penjelasan. Namun, setelah kejadian di WhatsApp itu, ia merasa pemberitaan terhadap dirinya justru muncul masif dan terkesan ada upaya untuk merusak reputasinya sebagai Kapolres Pariaman.
Dari beberapa pihak, sikap Andreanaldo dinilai sebagai langkah antisipasi terhadap potensi hoaks. Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dengan informasi di media sosial, termasuk dengan memverifikasi sumber, memeriksa kredibilitas situs, menganalisis gaya bahasa, serta tidak mudah menyebarkan konten provokatif tanpa kepastian kebenarannya.
