Sumbar Bersuara – Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dipandang memiliki peluang besar untuk menjadi pusat penyelenggaraan pacuan kuda kelas dunia. Namun, untuk mewujudkan hal itu, diperlukan pembangunan arena baru yang sesuai dengan standar internasional.
Ketua Umum Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi), Aryo Purnomo Santoso, menyampaikan hal tersebut saat menghadiri konferensi pers Indonesia’s Horse Racing Cup (IHRC) II di Kubu Gadang, Payakumbuh, Minggu (28/9). Menurutnya, hingga kini belum ada lintasan pacuan di Sumbar yang memenuhi syarat internasional.
“Lintasan internasional harus memiliki panjang minimal 1.400 meter dengan lebar tertentu, serta starting gate yang bisa menampung 12 sampai 20 ekor kuda. Selain itu, tanah dan pasir di lintasan juga harus sesuai standar,” jelas Aryo, yang juga keponakan Presiden Prabowo Subianto.
Dari delapan arena yang ada, Sawahlunto dianggap paling mendekati standar, namun masih terkendala fasilitas pendukung. Sementara itu, Lapangan Kubu Gadang di Payakumbuh dinilai sudah cukup layak untuk skala nasional dengan lintasan sepanjang 900 meter.
Aryo menambahkan, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Sumbar mengenai rencana pembangunan lintasan baru. Kota Padang disebut sebagai kandidat kuat karena akses transportasi yang memadai, termasuk penerbangan internasional. Pordasi juga membuka peluang kerja sama dengan Kementerian Pertahanan serta TNI terkait ketersediaan lahan.
Meski belum memiliki arena kelas dunia, penyelenggaraan IHRC II di Payakumbuh disebut mencatat sejarah baru. Ketua Pordasi Sumbar, Deri Asta, menilai ajang ini telah meningkatkan citra pacuan kuda di ranah Minang. Hal senada disampaikan Wali Kota Payakumbuh, Zulmaeta, yang menilai pacuan kuda turut menggerakkan ekonomi masyarakat.
Selama dua hari penyelenggaraan, IHRC II dikunjungi hampir 50 ribu orang. Sebanyak 67 kuda dari berbagai provinsi berkompetisi dalam 13 kelas, dengan hadiah ratusan juta rupiah. Antusiasme tinggi dari masyarakat maupun peserta disebut sebagai modal penting untuk membawa olahraga berkuda Sumbar ke level internasional.










