Sumbar Bersuara – Duka mendalam menyelimuti Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman. RD (64), seorang nenek yang sebelumnya menjadi korban penganiayaan, menghembuskan napas terakhir pada Jumat (26/9) setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Riyo Ramadhani, membenarkan kabar duka tersebut. Ia menyebutkan, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus yang menimpa korban. “Iya, korban sudah meninggal dunia. Proses penyelidikan masih berjalan,” ujarnya.
Peristiwa memilukan ini bermula ketika cucu korban, HM (8), menceritakan pengalaman pahitnya yang diduga menjadi korban tindak asusila. Mendengar hal itu, RD berinisiatif mengkonfirmasi langsung kepada terduga pelaku yang tinggal tak jauh dari kediamannya. Namun, bukannya mendapatkan jawaban, RD justru menjadi sasaran amarah anak terduga pelaku hingga mengalami luka parah dan sempat tidak sadarkan diri.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Pariaman, Fatmiyati Kahar, sebelumnya menyampaikan bahwa RD mengalami gegar otak akibat penganiayaan yang dialaminya pada 12 September lalu. Kondisi korban juga diperparah dengan beban biaya perawatan yang mencapai puluhan juta rupiah, sementara keluarga korban diketahui berasal dari kalangan kurang mampu.
Kasus ini menjadi perhatian serius masyarakat dan aparat, mengingat peristiwa tersebut berawal dari upaya seorang nenek mencari keadilan untuk cucunya yang masih berusia belia.










