Home / Olahraga / Firman Juliansyah, Anak Minang yang Menjawab Panggilan Garuda

Firman Juliansyah, Anak Minang yang Menjawab Panggilan Garuda

sumbar bersuara – Firman Juliansyah sedang menjalani fase emas dalam karier sepak bolanya. Pemain muda yang dikenal lewat kelincahan di sisi sayap ini baru saja mendapat panggilan bergengsi: mengikuti pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia U-23 untuk persiapan Piala AFF U-23 2025. Turnamen tersebut akan digelar di Jakarta dan Bekasi pada Juli mendatang, dan TC dijadwalkan mulai pada 20 Juni di ibu kota.

Panggilan ini bukan sekadar formalitas. Firman menjadi satu-satunya pemain dari Semen Padang FC yang masuk dalam daftar 30 nama pilihan pelatih Gerald Vanenburg. Pemain kelahiran Padang, 7 Juli 2003 ini memang menunjukkan konsistensi luar biasa dalam dua musim terakhir. Saat Semen Padang berlaga di Liga 2 musim 2023/2024, ia tampil dalam 20 pertandingan, mencetak satu gol, dan yang paling membanggakan: dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik dan masuk dalam Best XI of the Season. Sebuah pencapaian yang tak mudah untuk pemain muda lokal.

Naik ke Liga 1 di musim berikutnya tak membuat sinarnya redup. Justru sebaliknya, Firman berkembang jadi salah satu pemain kunci di skuad Kabau Sirah. Dengan total 25 penampilan dan tiga gol, kontribusinya cukup mencolok—terutama saat ia mencetak gol kemenangan ke gawang Persija Jakarta pada akhir April lalu. Gol yang bukan hanya berarti tiga poin, tapi juga menjadi pembuktian bahwa ia layak bersaing di level tertinggi.

Firman adalah produk asli pembinaan daerah. Ia menimba ilmu di PPLP Sumatera Barat, tempat di mana bakat-bakat muda Minang diasah sejak dini. Pada 2021, Semen Padang FC merekrutnya, dan sejak itu grafik permainannya terus menanjak. Gaya mainnya mencerminkan tipikal winger modern—cepat, agresif, berani duel, dan memiliki kemampuan menggiring bola di ruang sempit. Dominan dengan kaki kanan, ia juga punya naluri gol yang makin terasah seiring bertambahnya jam terbang.

Dalam TC nanti, ia akan bergabung dengan sederet nama besar seperti Hokky Caraka, Jens Raven, dan Muhammad Ferrari. Persaingan tentu ketat, tapi justru di situlah letak tantangannya. Pelatih Vanenburg sendiri menyebut bahwa skuad kali ini dirancang sebagai perpaduan antara pemain muda potensial dan nama-nama berpengalaman. Fokusnya adalah membangun tim yang bukan hanya kompetitif, tapi juga bisa membuat rakyat Indonesia bangga.

Bagi Firman, ini bukan cuma soal dipanggil. Ini soal kesempatan untuk menunjukkan bahwa pemain asal daerah pun bisa bersinar di level nasional. Bagi Semen Padang FC, ini adalah bukti dari pembinaan yang berhasil. Dan bagi masyarakat Minang, ini adalah sumber kebanggaan—bahwa darah sepak bola itu masih mengalir kuat dari ranah Sumatera Barat.

Sekarang, semua tinggal menunggu. Apakah Firman bisa menembus skuad inti? Waktu akan menjawab. Tapi satu hal sudah pasti: anak muda dari Padang ini sedang menapaki jalan menuju panggung yang lebih besar, dan ia memulainya dengan langkah yang sangat meyakinkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *